“apa yang membuatmu seperti itu?”
tanyaku kepadanya
“apa maksudmu?” jawab dia santai
“entahlah terkadang apa yang kau
lakukan itu membuatku tidak enak saja....”
“memang apa yang kulakukan?”
“kau tidak menyadarinya?”
“tidak, memang apa?”
“tidak lupakan saja haha, lupakan
abaikan biarkan sudah itu tidak penting haha” kataku dengan menunduk dan saat
itu mataku buram seperti melihat dua bayangan
“oh yasudah”
“aku... mendengar... bahwa kau
berpacaran dengannya apa itu benar?”
“iya, kenapa?”
“oh cuman bertanya” jawabku air
mata pertamaku hampir jatuh
“apa kau tidak apa-apa?”
“tentu saja, memang ada apa?
semua baik-baik saja iya sangat baik iya...”
“aku hanya bertanya entahlah kau
terlihat aneh akhir-akhir ini”
“hmm aku tidak apa sungguh tidak
apa iya..., kau tau a..u..e..u..a..i..u..” kataku dengan terbata-bata
“apa kau bilang?”
“hmm lupakan saja, langgeng ya
longlast sampek...selamanya” kataku sambil menepuk bahunya
Lalu air mataku jatuh dan saat
itu aku berlari meninggalkan dia tapi dia tidak memerdulikanku memanggil atau
mengejarku saja tidak mungkin inilah sakitnya cinta bertepuk sebelah tangan iya
sakit, yang bisa kulakukan hanya berlari meninggalkan dia di sana entah mengapa
aku sudah tak tahan lagi aku ingin menangis melupakan dia ingin benar-benar tidak
bisa untuk sehari saja tidak memikirkannya, terkadang memang kenyataan itu
memang sakit tapi aku tau kita harus menerimanya iya menerimanya, mungkin dia
akan bahagia bersama dia iya ’a..u..e..u..a..i..u..’
***
Aku berada di samping dia aku sudah lama berteman dekat
dengannya. Sudah dua bulan aku berteman, awalnya hanya karena sebuah SMS yang
hanya menanyakan tentang PR saja tapi lama-lama aku mulai sms basa-basi entah
membicarakan tentang apa.
“hai
apa kabarmu ?, lama sekali kamu tidak pernah mengirim SMS kepadaku” kata
dia menyapa
“ha ?,
untuk apa ? kamu sudah punya dia kan.., dan aku mungkin hanya mengganggumu saja
kan” jawabku dengan sedikit heran
“tapi..,
aku kangen dengan SMS kita yang membicarakan lelucon yang sangat lucu itu, kamu
masih mengingatnya kan ? bahkan kamu pernah membuat galauku hilang karena SMSmu
yang lucu” balasnya dengan tersenyum manis
“iya,
aku masih mengingatnya dengan jelas, sebenarnya aku juga merindukanmu”
kataku dengan pelan
“apa ? apa yang kamu bilang ?,
aku tidak mendengarnya suaramu kurang keras” kata dia dengan sedikit penasaran
“sudahlah itu tidak penting,
hehe”
“hhm.., ya sudahlah, apakah kau nanti bisa SMS denganku ?” tanyanya dengan sedikit ragu
“hhm.., ya sudahlah, apakah kau nanti bisa SMS denganku ?” tanyanya dengan sedikit ragu
“mm.., untuk apa ? kamu kan sudah
memilikinya.., jadi untuk apa lagi ?”
“ aku hanya rindu saja..., hehe”
balasnya dengan sedikit tertawa
“hmm..., aku takut kamu akan PHP
lagi” jawabku dengan sedikit lirih
“PHP apa ?, apa yang kulakukan ?”
“tidak.., lupakan saja.., maaf
tapi mungkin aku tidak bisa SMS kamu maaf”
“yang benar
?, dulu kamu selalu SMS aku, dan aku
merasa kamu mengirimkannya setiap hari, tapi kenapa kamu sudah jarang
SMS aku ?, apa aku punya salah ?”
“iya
memang aku sering SMS kamu tapi itu kan dulu dulu sekali saat kamu belum
memiliki dia, waktu itu aku hanya ingin menjadi penghiburmu mungkin, kamu tidak
punya salah kok” kata gadis itu tersenyum
“kenapa
memang ?, apa ada yang salah dengan dia ?.., aku mohon jangan putuskan
persahabatan ini karena hanya aku sudah memiliki pacar saja” kata cowok itu
dengan menepuk pundak si gadis itu dan tersenyum
“aku
hanya tak ingin semua curiga bahwa nantinya aku dituduh menyukaimu dan
merebutmu, aku hanya takut itu saja” kata gadis itu dengan sedikit gelisah
“ayolah
anak kecil yang masih dibawah umur, yayaya ?” kata cowok itu dengan sedikit
melucu
“akan
aku usahakan nanti, tapi aku tidak berjanji untuk itu” kata gadis itu
Lalu
aku pergi meninggalkannya. Sebenarnya aku ingin sekali SMS dengannya seperti
dulu. Masa-masa yang sangat indah masa-masa saat hanya ada aku dan dia. Aku
begitu merindukannya, tapi semua terasa tak merestui. Aku itu begitu
menyukainya tapi mengapa dia memilih
yang lain yang belum pernah mengenal dia sebelumnya.aku begitu menyesal mengapa saat itu dia tidak
mengungkapkannya yang sebenarnya saja. Saat ini aku memang itu hanya bisa
memendam semuanya mengubur semuanya dan menutup erat semuanya semua mimpi yang
mungkin tak akan bisa dia gapai yang sangat sulit sekali untuk diwujudkan.
Malam itu aku tersebut merenungkan semuanya
“aku begitu menyayanginya aku
sangat sangat menyayanginya.., tapi mengapa bukan aku yang dia pilih, dia
memilih yang lain yang belum pernah dia kenal sebelumnya yang tak pernah dekat
dengan dia sebelumnya..., aku yang begitu menyayanginya dan begitu mengenalnya
saja tidak bisa mendapatkanya mengapa mengapa ?”
Tiba-tiba
handphoneku berbunyi menyatakan bahwa ada satu pesan yang masuk.
“hai
anak kecil yang masih di bawah umur wkwk :b” tertulis pesan si cowok itu lewat
SMS
Lalu si
gadis membatin lagi.
“mengapa
kamu SMS?, aku sudah bilang jangan SMS lagi kan.., anak kecil yang masih
dibawah umur katamu? kau yakin? memang mungkin aku masih kecil seperti anak
kecil yang suka main-main... Apa kamu merasakan bahwa aku menyayangimu di sana
? aku sangat sangat menyayangimu”
Lalu si
gadis itu membalas SMS si cowok itu..
“ku
mohon jangan SMS lagi aku sedang sibuk saat ini”
Lalu si
cowok membalas SMS si gadis
“baiklah..,
maaf mengganggumu ”
“hmm
iya, maaf”
“ya tak
apa lain kali saja”
Lalu
aku hanya membiarkan SMS dia dan aku menghabiskan malam itu dengan tangisan dan
penyesalan yang tak ada hentinya. Aku yakin suatu saat lagi dia tau semuanya,
semua tentangnya semua yang dia rasakan selama ini,
“aku
menyayangimu”
Aku
menatap lekat-lekat mataku dibayangan yang dipantulkan oleh sebuah cermin
dikamarku dan terus bertanya-tanya mengapa saat aku mengejarmu kamu pergi dan
disaat aku akan pergi kamu berusaha mendekatiku kau tau rasanya itu sangat
sakit sangat sakit ya itu sakit.
0 komentar:
Posting Komentar